Merencanakan Usaha Thrift Shop Menggunakan Business Model Canvas
Halo apa kabar semua? Semoga keadaan kita sehat selalu ya, pada Blog kali ini saya akan memberikan sebuah pengetahuan tentang apa sih BMC (Business Model Canvas) itu? Mari kita simak pembahasan berikut ini.
Pada Zaman milenial saat ini fashion memang tidak pernah ada matinya ada saja trend yang membuat sebagian orang ingin mengikutinya. Hal ini menjadi peluang bagi sebagian orang jika mereka benar- benar melihatnya sebagai sebuah awalan untuk membuka sebuah usaha untuk memenuhi kebutuhan para konsumen. Kita bisa juga mencoba dengan menerapkan salah satu contoh bisnis model canvas thrift shop.
Pasti disini kalian bertanya atau mungkin sebagian dari kalian sudah tau apa sih thrift shop itu? Sesuai dengan namanya thrift berarti penghematan atau cara dalam penggunaan uang dengan menghindari pemborosan dan shop berarti toko. Thrift shop ialah toko yang menjual barang-barang bekas dari luar maupun dalam negeri. Akan tetapi, dalam bisnis thrift shop apapun barang serta nama brandnya, selama barang bekas tersebut berkondisi baik dan layak untuk dipakai dapat diperjualbelikan
Dan sekaran
kita akan membahas bagaimana merencanakan usaha thrift shop menggunakan BMC
(Business Model Canvas), BMC menurut Wikipedia ialah suatu kerangka kerja yang
membahas model bisnis dengan disajikan dalam bentuk visual berupa kanvas lukisan,
agar dapat dimengerti dan dipahami dengan
mudah. Model ini digunakan untuk menjelaskan, memvisualisasikan,
menilai, dan mengubah, suatu model bisnnis agar mampu menghasilahkan kinerja
yang lebih optimal. BMC terdiri dari 9 elemen, sebagai bentuk strategi dalam
menjalankan bisnis. Dan pada pembahasan selanjutnya kita akan membahas
bagian-bagian dari strategi usaha Thrift
Shop ini.
Lalu, bagaimana contoh BMC dari usaha Thrift Shop ini? Sekarang mari kita lihat contoh dari BMC yang telah saya buat dan akan kita bahas lagi bagian-bagian dari 9 elemen yang telah dibicarakan.
1. Value Proposition
Pada dasarnya, value proposition sendiri merupakan nilai atau
value yang kita tawarkan untuk pelanggan. Kelebihan dan keunggulan produk kita dibanding
pesaing adalah hal yang harus dituliskan di value proposition. Keunggulan dari
usaha thrift shop ini ialah anda dapat membeli baju bekas dengan kualitas
seperti baju baru dan juga baju thrift shop ini sangat rama dikantong kalangan
anak muda saat ini.
2. Costumer Segments
Setelah mengisi value proposition,
langkah kedua ialah mencari orang-orrang yang mungkinakan tertarik dengan value
yang kita tawarkan. Costumer segments adalah penggolongan orang-orang yang
mungkin tertarik dengan value proposition bisnis kita. Dalam hal ini pada usaha
Thrift Shop costumer segmentsnya focus pada kalangan anak muda baik pria maupun
wanita kisaran umurr 16 tahun dan juga para orang dewasa
3. Costumer Relationship
Costumer relationship adalah
cara-cara yang bisa anda gunakan untuk berkomunikasi dengan costumer segments.
Biasanya, orang-orang yang bingung membedakan anatara costumer relationship
atau chanenels. Kata kuncinya adalah relationship. Customer relationship soal
hubungan, kalau channel soal cara Anda menjangkau customer segments. Pada
costumer relationship ini bisa dikatakan juga dnegan sebagai pendekatan baik
anatar penjual dan costumers. Pada usaha yang akan saya rencanakan ini Thrift
shop melakukkan pendekatan ketika anda membeli baju 3 apa saja anda akan
mendapatkan diskon hingga 30%.
4. Channels
Pada dasarnya channels adalah cara
Anda menjangkau customer. Tidak terbatas pada distribusi, tapi juga hal lainnya
yang menyebabkan bisnis Anda dan customer bisa bersentuhan. Channels yang
digunakan pada Thrift shop ini yaitu social media seperti, Shoope, Instagram,
Whatsapp. Karena pada saat ini social media benar-benar membantu bisnis
dikarenakan setiap orang mengaksesnya setiap hari, mudah dijangkau dan juga
memudahkan orang yang ingin membeli sesuatu tetapi malas keluar rumah dan
terdapat benefitnya yaitu seseorang telah membeli dapat memberikan reviewnya
dan dapat membuat orang lain yakin untuk membeli juga.
5. Key Activities
Kolom key activities harus diisi
dengan kegiatan wajib yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghasilkan value
proposition yang ditawarkan. Aktivitas yang dijalankan pada usaha Thrift shop
ini ialah memilah pakaian yang layak dijual lagi, kemudian melaundrynya, dan
melakukakn penjualanan.
6. Key Resources
Key resources adalah hal-hal paling
penting yang harus Anda punyai agar key activities bisa dijalankan dan value
proposition bisa diberikan pada customer. Key Resources yang akan dijalankan
pada usaha ini ialah Stand jualan, dan juga Kios untuk berdagang atau
menjualankan usaha Kewirausahaan ini.
7. Key Partners
Key partners adalah pihak-pihak yang
bisa anda ajak kerjasama dengan tujuan agar usaha anda dikenal luas. Yaitu agen
Thrift shop dan juga pabrik konveksi yang menjual pakaian yang tidak lolos
pemeriksaan pabrik atau sebagainya
8. Cost Structure
Cost structure adalah rincian
biaya-biaya terbesar yang harus Anda keluarkan untuk melakukan key activities
dan menghasilkan value proposition. Biaya-biaya yang akan dikeluarkan dalam
usaha ini adalah sewa kios, pembelian karungan pakaian, gaji karyawan, hasil
dari penjualanan, dan biaya laundry.
9. Revenue Stream
Revenue stream dalam BMC akan kita
isi dengan berbagai cara untuk menghasilkan keuntungan dari value proposition
kita. Bahasa kasarnya: cara kita mendapatkan duit. Revenue stream dalam usaha
ini adalah adanya transaksi penjualanan dan juga memasang iklan agar dapat
menarik costumers
Setelah pembahasan ini saya harap para pembaca sekalian juga bisa mengembangkakn rencana usaha kalian dalam BMC (Business Model Canvas) ini siapa tahu jikalau anda memiliki peluang sebagai seorang pembisnis yang hebat.
Seorang mahasiswi semester 2 dengan jurusan Administrasi Bisnis Internasional di Institut STIAMI, jika teman-teman mimiliki kritik dan saran silahkan dikomentar ya. Terimakasih sudah meluangkan waktu kalian untuk membaca blog ini. semoga blog saya dapat memberikan anda banyak pengetahuan lebih lagi.
-xvr-
Komentar
Posting Komentar